Sabtu, 22 Oktober 2011

STANDAR MONETER


1.      Arti Penting Standar Moneter
 Standar moneter diartikan sebagai sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai uang, termasuk didalamnya peraturan tentang sifat-sifat dari uang, pengaturan tentang jumlah uang yang beredar (baik logam ataupun kertas), ekspor-impor logam-logam mulia serta fasilitas bank dalam hubungannya dengan ekspansi demand deposit.

2.      Macam-macam Standar Moneter
Standar Moneter pada hakekatnya bisa dikategorikan menjadi 2 golongan, yaitu:
a)      Standar barang (commodity standard)
Diartikan sebagai sistem moneter dimana nilai beli uang dijaman sama dengan seberat tertentu barang (emas, perak, dan seterusnya). Setiap nilai uang yang beredar dijamin dengan seberat tertentu barang yang ditentukan oleh pemerintah. Standar barang ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.      Standar emas (the gold standard)
2.      Standar perak (the silver standard)
3.      Standar kembar (emas dan perak)
Jika suatu negara hanya memakai satu jenis barang (logam) sebagai standar moneternya maka negara tersebut dikatakan menganut “mono-metalism standard”, tetapi jika negara tersebut memakai dua barang (logam) sebagai standar moneternya maka dikatakan bahwa negara tersebut menganut “bimetallism standard”.

b)      Standar kepercayaan (fiat standard)
Diartikan sebagai sistem moneter dimana nilai beli uang tidak dijamin dengan seberat tertentu barang (logam). Hanya atas dasar kepercayaan masyarakat mau menerima uang tersebut sebagai alat pembayaran yang sah serta sebagai alat penukar dan sebagainya.

3.      Definisi Standar Emas
Standar emas didefinisikan sebagai suatu sistem moneter di mana sesuatu bangsa menyatakan kesatuan moneternya dengan emas, bebas menjual-belikan emas dengan harga yang pasti dan mengijinkan orang-orang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas.
Macam-macam Standar Emas
Ada empat macam standar emas yaitu:
a.       The Gold Standard
b.      The Gold Bullion Standard
c.       The Managed Gold Bullion Standard
d.      The Gold Exchange Standard

A.     The Gold Coin Standard
Dalam standar emas macam ini ada beberapa persyaratan antara lain
a.       Nilai satu-satuan uang dikaitkan dengan seberat tertentu emas dan biasanya yang beredar adalah uang emas. Misalnya US$ 1 = 23,22 gram emas murni.
b.      Pemerintah harus bersedia untuk melebur batangan emas menjadi uang emas untuk kepentingan masyarakat umum.
c.       Adanya hubungan yang tetap antara satuan moneter dengan sejumlah tertentu emas agar supaya nilai satuan moneter sama dengan berat tertentu emas.
d.      Adanya kebebasan individu terhadap emas. Apakan akan diekspor, disimpan atau digunakan untuk berbagai tujuan (pribadi?busines).
e.       Uang emas dinyatkan sebagai alat pembayaran dan harus diterima umum didalam pembayaran.
f.        Uang kredit, pada umumnya hanya didukung oleh sebagian cadangan emas, dan dapat ditebus dengan uang emas.
1.      Kebaikan dari The Gold Coin Standard
a.       Adanya kebebasan membuat uang dan terjaminnya pasar bebas emas menjaga nilai pasar dari emas dan nilai nominal dari uang tetap sama. Ketika nilai pasar dari batangan emas naik diatas nilai nominal uang emas maka akan menyebabkan uang emas tersebut dilebur dan djual dalam bentuk batangan emas. Akibatnya yaitu akan terjadi kesamaan nilai pasar dari emas batangan dengan uang emas yang sekarang relatif jarang (langka).
b.      Segala bentuk uang kertas dan uang kredit bank dapat ditebus dengan uang emas, sehingga kesamaan nilai dapat terjamin di antar alat-alat penukar (pembayaran).


2.      Keburukan dari The Gold Coin Standard
a.       Bebrapa orang menggunakan uang emas, tetapi tidak ada tujuan nilai dosmetik yang dilayani oleh uang logam emas dan peredaran uang emas.
b.      Emas jarang sekali digunakan umum dalam perdagangan domestik.
c.       Selama periode krisis moneter, individu-individu banyak yang memgang uang emasnya sehingga melemahkan perbendaharaan cadangan emas dengan cepat dan meminimumkan kapasitas pemerintah dalam mengejar tambahan permintaan emas.

B.     The Gold Bullion Standard
Standar emas ini agak berbeda dengan sebelumnya. Persamaannya antara lain:
a.       Nilai satu-satuan moneternya dikaitkan dengan berat tertentu emas.
b.      Pemerintah membeli dan menjual seluruh emas yang ditawarkan pada harga tetap.
c.       Adanya keterbatasan kemampuan untuk membeli emas oleh seluruh masyarakat karena jumlah emas yang dijual banyak.
d.      Emas mungkin disimpan, dijual dan digunakan untuk tujuan industri ataupun untuk pembayaran hutang.
e.       Pemerintah menerima uang kredit untuk ditukarkan dengan uang emas.
Tidak seperti pada “the gold coin standard”, dalam standar ini:
a.       Membuat batangan emas sebagai alat pembayaran hutang yang sah, baik oleh swasta maupun pemerintah.
b.      Menyebabkan uang emas dapat ditarik dari peredaran untuk ditukarkan dengan batngan emas. Tidak ada kebebasan membuat uang emas.
1.      Kebaikan dari The Gold Bullion Standard
Standar ini mengatasi keburukan-keburukan dari standar yang sebelumnya, karena
a.       Negara dibebaskan dari beban pembuatan uang emas
b.      Lebih dari bersiap-siap untuk mencegah larinya emas keluar negeri. Karena itu pemerintah hanye menjual emas dalam bentuk batangna emas yang bernilai tinggi. Tetapi untuk para seniman dan ilmuwan diberi hak untuk membeli emas jika mereka menginginkan emas kurang dari satu batang disarankan untuk membeli ukuran yang lebih kecil.
2.      Keburukan dari The Gold Bullion Standard
a.       Karena kebanyakan individu tidak mempunyai hak untuk memasukkan emas ke dalam cadangan emas negerinya, maka jumlah uang dan kredit tidak terpengaruh dengan operasi standar emas yang otomatis.
b.      Standarnya orang kaya, operasinya dikalangan atas dan tidak berlaku bagi orang kecil.

C.     The Managed Gold Bullion Standard
Standar moneter ini masih juga dikaitkan dengan emas. Adanya sejumlah emas yang tetap pada setiap satu-satuan uang, tetapi tidak dapat dipakai dalam peredaran umum. Oleh karena itu tidak ada pasar bebas untuk emas.

D.    The Gold Exchange Standard
Standar ini mungkin dikaitkandengan kedua-duanya,
a.       Satu-satuan uangnya dinyatakan sama dengan seberat emas yang tetap.
b.      Pasar bebas emas di jamin, memperbolehkan masyarakat untuk bebrbuat sekehendaknya terhadap cadangan emasnya, mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas, menyimpan emas serta diberikan kebebasan untuk mendapatkan emas dari perusahaan pertambangan emas ataupun percetakan uang.
c.       Uang kredit mungkin dapat digunakan untuk membeli sertifikat emas dari pemerintah dimana dapat ditukarkan dengan emas. Sertifikat-sertifikat emas ini dinyatakan dalam satuan moneter dari suatu negara yang menganut standar emas.

1.      Kebaikan dari The Gold Exchange Standard
a.       Karena ada sebagian cadangan emas yang berada di luar negeri, serta dimungkinkannya mendapat hasil berupa tingkat bunga jika didepositokan atau diinvestasikan dalam bentuk obligasi pemerintah (jangka pendek).
b.      Aliran emas untuk membayar utang-utang dapat diminimumkan karena adanya cadangan yang diluar negeri yang tersedia untuk tujuan ini.
c.       Karena aliran emas sangat terbatas, maka ongkos pengiriman logam-logam berharga dalam kaitannya dengan utang-utang tersebut menurun.
d.      Adanya ketidakmerataan dalam distribusi emas serta terpusatnya emas, maka memaksa mengangkat sistem moneter yang sewaktu-waktu dapat mempermudah banyak negara untuk menggunakan standar emas ini secara berjalan.
2.      Keburukan dari The Gold Exchange Standard
a.       Standar emas ini mengurangi berlakunya operasi itomatis dari standar emas secara umum. Penawaran uang kredit sangat dipengaruhi oleh perubahan di dalam cadangan domestik emasnya. Adanya cadangan emas yang di luar negeri mempengaruhi dasar penciptaan uang dan kredit.
b.      Negara memegang cadangan emas dan investasi negara lain harus selalu bersedia untuk mengekspor emas jika negara pemilik untuk mengambilnya.
c.       Akibat dari tindakan di atas akan memaksa penghapusan dasar kredit bank karena emasnya berkurang dan jug akan mengakibatkan penciutan secara umum dalam jumlah uang yang beredar.
Deflasi ini mungkin dapat dihindari dengan menolak pembayaran utang-utang luar negerinya, selanjutnya membekukan cadangan emas negara deposito yang akan berakibat ditinggalkannya standar emas secara terpaksa, karena tidak terpenuhinya perjanjian emas luar negeri.

1 komentar: