STANDAR MONETER
Apakah
standar moneter itu ? Standar moneter
internasional adalah suatu barang atau mata uang ang diterima oleh mayoritas
Negara-negara di dunia sebagai “mata-uang dunia”. “mata-uang dunia” ini, persis
seperti halnya mata-uang di dalam sesuatu Negara, harus memenuhi ke empat
fungsi uang yang di sebutkan : sebagai alat tukar, sebagai pengukur nilai,
sebagai alat untuk menyeleaikan hutang-piutang dan sebagai alat penyimpan nilai
atau pnyimpan daya beli.
a) Standar
Kembar (Bimetallism)
Standar
kembar terjadi apabila peerintah menggunakan emas dan perak sebagai nilai mata
uangnya. Caranya, harga perak ditetapkan, misalnya sebesar $1,293 per gram dan
emas sebesar $19,395 per garm. Dengan demikian perbandingan nilai antara perak
dengan emas adalah 15:1. Perbandingan ini disebut mint ratio. Artinya, harga
emas 15 kali harga perak. Pemerintah bersedia untuk membuat uang (pada
perbandingan tersebut) semua emas dan perak yang ditawarkannya. Demikian juga
masyarakat bebas untuk melebur uang menjadi logam mulia dan sebaliknya. Namun,
standar kembar ini serng menimbulkan masalah. Seperti yang telah di kemukakan
oleh Sir Thomas Gresham tahun 1558 bahwa bad money drives out good money yang
kemudian dikenal denagn hokum Gressham. Maksud hokum ini adalah bahwa dalam
system standar kembar, emas dan perak mempunyai perbandingan nilai tukar baik
sebagai uang maupun sebagai barang (logam). Apabila kedua perbandingan (ratio)
ini tidak sama maka akan terjadi pertukaran/peleburan, yakni dari logam yang
dinilai terlalu rendah (undervalued) menjadi logam yang dinilai terlalu tinggi
(overvalued). Misalkan, pemerintah Amerika menetapkan perbandingan perak/emas
sebesar 15:1, tetapi suatu saat karena ditemukannya tambang perak perbandingan
tersebut dipasaran menjadi 16:1. Dalam keadaan demikian ini, seseorang akan
dapat memperoleh keuntungan denagn menukarkan uang perak denagn uang emas
dengan perbandingan 15:1 dan melebur uang emas serta membeli 16 gram perak
denagn 1 gram emas. Dengan demikian orang tadi memperoleh keuntungan 1 garm
perak. Uang perak (bad oney yang dinilai undervalued) menggantikan uang emas
(good money yang dinilai overvalued). Karena masalah inilah maka banyak Negara
di dunia (terutama pada akhir abad kesembilan belas) menggunakan standar
tunggal, biasanya standar emas.
b) Standar
Emas
Sebenarnya
sangat sulit untuk memberikan gabaran tentang standar emas ini, karena bentuk
dari system ini bermacam-macam (berbeda antara satu negar dengan lain). Namun
secara umum dapat dikatakan bahwa suatu negar memakai system standar emas
apabila niali mata uangnya, dikaitkan/didasarkan atas nilai seberat emas
tertentu. Masyarakat bebas untuk melebur mata uang emas atau membuat emas
batangan menjadi mata uang kertas serta menukarkan mata uangnya (yang bukan
emas) dengan emas atau sebaliknya dengan perbandinagn yang telah ditentukan
oleh bank sentral.
Karena
negar-negara lain juga mengaitkan nilai mata uangnya dengan emas, maka dapatlah
diketahui perbandingan nilai mata uang meraka (kursnya). Misalnya, di Amerika
perbandingan dolar denagn emas adalah US$4/1 gram , sedangkan di Inggris
perbandingannya €1/1 gram, maka nilai tukar antara dolar denagn poendsterling
adalah US$4/€1. Nilai tukar ini akan stabil jika bank sentral di keduanegara
tersebut tidak mengubah perbandingan nilai mata uangnya denag emas.
Stabiliasasi inilah yang merupakan salah satu keuntunagn penggunaan system
standar emas.
Namun
kejelekannya, apabila suatu Negara mengalami deficit dalam neraca pembayarannya
akan terjadi aliran eams ke luar (untukmembayar deficit tersebut). Akibatnya
cadangan emas mengecil. Jika deficit itu terjadi terus-menerus (dari tahun ke
tahun) Negara tersebutakan kehabisan cadangan emasnya. Dalam keadaan demikian,
Negara tersebut dapat mengatasinya denagn kebijaksanaan deflasi. Kebijaksanaa ini
akan menurunkan harga, employment serta pendapatan. Akibatnya, harga barang
dalam negeri relative lebih murah dibandingkan dengan luar negeri. Ekspor cenderung naikdan impor
turun (dikarenakan pendapatan/tenaga beli turun).defisit neraca pembayaran akibatnya
menyebabkan/menimbulkan masalah lain seperti miasl : social, pengangguran
produksi turun serta banyak perusahaan (terutama perusahaan kecil) bangkrut.
Dengan terjadinya depresi tahun 1930an yang berjalan cukup lama, maka system
standar emas (yang murni) tealah banyak ditinggalakan meskipun masih ada
beberapa Negara yang mempertahankan smapai aal tahun 1970an.
c) Fiat
Standar
Masalah
pokok yang timbul dari standar barang (emas dan atau perak) adalah kurang
praktis apabiala transaksi yang dilakukan dalam jumlah besar. Atas dasar alas
an ini, kemudian beredar surat emas/perak sebagai pengganti emas/perak yang
disimpan. Surat emas/perak ini semula dijamin 100% denagn emas/perak yang
tersimpan kemudian berangsur-angsur jaminan ini makin berkurang. Semula memang
pengeluaran surat emas ini sebagai bukti atas pemilikan emas yang
tersimpan,diman setiap saat si pemilik dapat mengambil emas tersebut. Pada
tahun 1900-1933 Amerika Serikat mengeluarkan sertifikat emas dijamin 100% dengan
emasyang disimpan di dalam bendahara Negara, yang setiap saat dapat
ditukarkandenagn emas tersebut. Sertifikat ini sama (nilainya) dengan emas dan
lebh mudah untuk melakukan transaksi. Sertifikat ini yang kemudian disebut
representative money. Dalam perkembangannya sertifikat ini tidak lagi dijamin
denagn 100% emas, tetapi lebih rendah. Seperti misalnya, di Amerika Serikat
pada tahun 1945 bank sentral menentukan bahwa jaminan ini sebesar 40%.
Sertifikat emas yang dijamin kurang dari 100% inilah yang sering disebut fiat
standard. Bahkan dewasa ini sertifikat ini dijamin 0% emas. Mengapa bias
diterima sebagai uang ?. Yang penting disini bukanlah bentuknya tetapi apabila
barang tersebut dapat memenuhi fungsi sebagai alat tukar, penyimpanan kekayaan
serta pembayaran tertunda, dapatlah disebut uang. Oleh karena itu kerta
(sertifikat) yang tidak dijamin denagn 100% emas itu pun apabila memenuhi
fungsi-fungsi tersebut di atas dapat disebut uang.
d) Uang
Giral (Deposit Money)
Deposito
di bank yang dapat setiap saat ditarik (dengan cek) dapat dikategorikan sebagai
uang. Mengapa ? Karena pertama, deposito ini dapat digunakan sebagai alat
pembayaran. Caranya, pembayaran ini dilakukan dengan menulis cek, yakni
transfer deposit dari si penulis/pembayar kepada si penerima pembayaran. Kedua,
deposit ini dapat dipakai sebagai alat penumpuk kekayaan. Seseorang atau suatu
badan usaha dapat dipakai sebagai alat pembayaran tertunda (deferred payment).
Seseorang atau badan usaha dapat membayar utangnya tiap bulan dengan menulis
cek atas depositinya di bank. Kerena depositinya dapat memenuhi fungsi-fungsi
uang, maka dapat di kategorikan sebagai uang. Dan bahkan makin maju suatu
perekonomian jenis uang giral ini proporsinya terhadap jumlah total uang
beredar makin besar. Di Amerika Serikat pada tahun 1983 jumlah uang meliputi
lebih ¾ dari jumlah uang beredar, sisanya(yang ¼)berupa uang kartal (uang
kertas dan logam).
e) Uang
Kuasi
Uang
kuasi terdiri atas deposito berjangka da tabungan serta rekening valuta asing
milik swasta domestic. Apabila criteria uang didasarkan pada fungsinya, maka
sebenarna tabungan ini tidak masuk dalam dalam pengertian uang. Namun, ada yang
berpendapat bahwa seseorang itu dapat mewujudkan kekayaannya dalam berbagai
bentuk seperti: tanah,rumah, uang, perhiasan dan bahkan berbentuk tabungan.
Maka memasukkan tabungan ke dalam pengertia uang denagn melihat apakah ada
kemungkinan saling mengganti (substitutability) antara tabungan dengan uang
giral (demand deposit). Apabila ada maka tabungan dapat dimasukkan ke dalam
pengertian uang. Karena criteria inipun belum jelas, yakni sampai seberape
besar angka substitutability ini dapat diterimanya tabungan sebagai uang, maka
hingga kini masalah tersebut selalu di perdebatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar